Wednesday, July 25, 2012

NASIONALIS MUDA TERPELAJAR SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PERSATUAN, KESATUAN, DAN TOLERANSI DALAM BERBANGSA & BERNEGARA


Landasan persataun dan toleransi-pluralisme di masa Pergerakkan Nasional lebih didasari oleh kebersamaan dan perasaan senasib sepenanggungan akibat Imperialisme kaum kolonial, sekarang dan di masa yang akan datang persatauan dan toleransi-pluralisme harusnya lebih dilandasi oleh kesamaan  pandangan tentang visi pemberdayaan Masyarakat Indonesia sebagai “satu bangsa”.
Pada 20 mei 1908, dr. Sutomo bersama beberapa mahasiswa STOVIA asal Indonesia yang telah  menyadari bahwa masa depan Indonesia berada di tangan pemuda terpelajar Indonesia menggagas berdirinya organisasi Budi Oetomo. Bahwa Imperialisme dan Kapitalisme yang diterapkan oleh kaum kolonial yang secara brutal  menjajah, menindas, mengekang hak, mendominasi dan mengeksploitasi  sumberdaya Manusia dan alam Indonesia selama lebih dari 2 abad harus dilawan dengan gerakan fundamental yang didasari oleh Nasionalisme. Paham Nasionalisme dan prinsip kesatuan-persatuan disini dapat difahami dengan mudah untuk mrenyatukan rakyat  dalam pikiran dan perbuatan untuk menghadapi penjajah serta penderitaan masyarakat bawah. Dalam konteks ini, destinasi dari nasionalisme itu sendiri adalah membangkitkan perasaan terjajah yang senasib sepenanggungan sehingga gerakkan yangdilakukan dapat lebih masif, terarah dan dibawah satu payung kebersamaan.  

Wilayah Jajahan Hindia Belanda dari Pulau Sumatera sampai Papua Timur (Nusantara) yang memberikan pemberontakkan separatis dengan cita cita kedaerahan hanya mampu membuat gangguan kecil yang dengan mudah dipatahkan oleh kekuatan kolonialisme. Memang pada dasarnya menyatukan gerakan yang sifatnya primordial dan sekretarian dari seluruh Indonesia bukan hal mudah dan instan, proses penciptaan pluralisme dan toleransi merupakan kuncinya. Disinilah Nasionalisme mulai berperan, Nasionalisme mesti terus menerus dicanangkan dan dibangkitkan. Gagasan dibentuknya Budi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan pencetus Nasionalisme sebagai ideologi organisasi ataupun kelompok kesukuan di seluruh Indonesia. Konsoloidasi organisasi berbasis Nasionalisme ini terjadi pada tahun 1908 – 1926 yang merupakan tahun persiapan untuk pergerakkan Nasional.  Dan sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan puncak dari manifestasi  cita cita luhur untuk lepas dari segala bentuk penjajahan sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu bertanah-air, berbangsa, dan berbahasa yang satu yaitu Indonesia.

Sejak Budi Oetomo didirikan, mulailah bermunculan organ organ karismatik-intelektual yang menciptakan tatanan nasionalisme dalam organisasinya seperti Ki Hadjar Dewantara yang menanamkan ideologi kebangsaan pada perhimpunan Indonesia, Tiga Serangkai yang mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda Indische Partij, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam,  dan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Kemunculan gagasan Nasionalisme sebagai pemersatu kelompok kelompok di Nusantara berdasarkan asas toleransi dan  pluralisme tidak lepas dari berbagai faktor yang mendorongnya lahir. Pertama, Munculnya sosok sosok organ intelektual dalam  diri kaum terpelajar membuka kesadaran masarakat secara universal untuk memahami arti penting kesatuan, persatuan, dan toleransi dalam menyongsong massa depan yang gemilang. Kedua, keinginan untuk lepas dari Imperialisme dan Kapitalisme bangsa Kolonial yang menyengsarakan rakyat banyak akhirnya menstimulus perasaan senasib sepenanggungan yang mengubah heterogenitas kelompok kelompok masyarakat di Indonesia menjadi kekuatan pluralis yang toleran dan saling mengisi untuk mencapai ideologi Nasionalisme yang satu.

Kaum Muda terpelajar dan Nasionalisme sebagai motor penggerak toleransi berbangsa dan bernegara merupakan hal sakral ang bisa kita pelajari dari sejarah persiapan pergerakan Nasional ini untuk mencapai Indonesia yang dicita citakan sejak dulu.

Saturday, July 14, 2012

BEASISWA DATAPRINT! buka TAUTANNYA!


Tahun ini,  DATAPRINT kembali membuka program beasiswa bagi 700 orang pelajar dan mahasiswa. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu di sini!!

Pendidikan Seks agar Kita Semua bisa Menjaga dan Memaknainya

Kenyataan menunjukkan bahwa minimnya aksesibilitas pada pengetahuan akan seks yang benar memberikan dampak buruk pada kehidupan rakyat Indonesia khususnya Pelajar. Menurut penelitian dari Lembaga Psikologis ITB, siswa yang berpendapat bahwa pendidikan seks diperlukan pada akhirnya malah mencari referensi lain yang tidak dapat diandalkan dan bersifat menjerumuskan. Hal ini di dapat dari majalah prono, film porno, diskusi ‘kelas rendah’ baik sesama teman maupun dengan orang yang lebih tua. Sebagian dari golongan ini menganggap rasa ingin tahu sebagai pencetus awalnya, meski setelah rasa penasaran tersebut terpenuhi mereka tetap melakukannya karena bersifat adiktif. Masih dari penelitian yang sama, siswa yang menganggap bahwa pendidikan seks itu tidak perlu ada dan tidak memilikki keinginan lebih untuk mencari tahu malah akan menyebabkan pelajar tersebut kekurangan ilmu dalam menjaga kebersihan sistem dan alat reproduksinya, tidak mampu memberikan tindakan pencegahan maupun pengobatan ketika terjadi fenomena reproduktif seperti menstruasi, ejakulasi, dan keputihan. Bahkan absennya pengetahuan akan hierarki dan hukum seks baik secara agama maupun hukum negara, menyebabkan seks kehilangan perannya sebagai sesuatu yang sakral. Dengan adanya pendidikan seks, diharapkan siswa tidak hanya memilikki pengetahuan seks yang benar dan cukup tetapi memilikki keterbukaan untuk membicarakannya dengan orang yang dipercaya seperti guru dan orangtua.

 Materi dalam pendidikan seks ini hendaknya disesuaikan dengan daya serap rata rata siswa pada usia tertentu serta fasa perkembangan sistem reproduksi yang sedang mereka alami. Aspek yang penting untuk diajarkan dalam pendidikan seks antara lain: Sistem reproduksi biologis&kebersihan pribadi, pencegahan HIV dan kehamilan dini, serta hukum hukum yang berlaku dalam kehidupan seks. Sistem reproduksi merupakan cabang keilmuan biologi yang didalamnya mempelajari organ reproduksi beserta fungsi dan cara kerjanya. Hal ini memungkinkan siswa mengetahui dengan benar dan terarah berbagai macam hal seperti gejala pubertas, proses pembuahan pada manusia, cara menjaga kerbersihan organ reproduksi serta menjauhkan diri dari penyakit menular seksual. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan aspek keagamaan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Sehingga siswa yang terdidik lewat pendidikan ini memilikki moral yang tepat dan tidak melanggar aturan yang berlaku secara agama dan konstitusional. Mengingat sesungguhnya hukum dan moral merupakan hal yang membedakan manusia dan hewan, manusia seharusnya mampu memaknai seks sebagai sesuatu yang sakral dan tidak hanya untuk pemuas nafsu belaka.

 Dalam penyampaiannya metode yang dilakukan dapat bervariasi sesuai kebutuhan dan kondisi. Misalnya ketika dilakukan pendidikan seks untuk siswa sekolah dasar mengenai proses terbentuknya manusia, bisa melalui permainan interaktif di komputer dengan bimbingan orangtua dan psikolog terpilih. Metode konvensional seperti pengajaran di kelas dan seminar juga masih tetap diperlukan. Seminar disini bisa mengundang ahli hukum dan ahli medis di bidang reproduksi atau orang orang yang memilikki kaitan dan pengalaman dengan kejadian seks seperti penderita AIDS dan mantan pekerja prostitusi. Sehingga siswa di tingkatan yang lebih dewasa dan biasanya berada dalam fasa dilematis memilikki gambaran tentang konsekuensi yang terjadi di dunia nyata. Tetapi yang sebenarnya paling penting adalah metode penyampaian yang terintegrasi dalam setiap pengajaran, yaitu selalu mengingatkan hukum konstitusional dan agama yang dianut dalam pengajaran aspek yang lain yaitu sistem reproduksi biologis, pencegahan HIV dan kehamilan dini.